Selasa, 07 Juni 2011

Rusia-Iran Sepakat Kerjasama Nuklir, AS Masih Curiga


AS mengaku skeptis dengan kesepakatan sementara antara Rusia dan Iran yang tercapai akhir minggu kemarin, di mana dalam kesepakatan itu Rusia menyatakan akan membantu Iran memperkaya uraniumnya.
Juru bicara Gedung Putih Scott McClellan mengatakan, pihaknya akan melihat dulu bagaimana detil dari kesepakatan itu. "Melihat sejarah mereka, anda bisa memahami mengami kami tetap skeptis," katanya.
Seperti diketahui pada hari Minggu kemarin, Rusia dan Iran secara prinsip menyetujui kerjasama pengayaan uranium di wilayah Rusia. Kesepakatan ini merupakan terobosan di tengah-tengah tekanan internasional yang mencurigai program nuklir Iran.
Pemerintahan Bush akhirnya mendukung usulan Rusia, bahwa aktivitas pengayaan dilakukan di luar Iran dan semua bahan bakar yang dihabiskan dikembalikan ke Rusia. Namun dalam komentarnya McClellan menekankan negosiasi lebih lanjut atas detil kesepakatan yang ada dan atas pernyataan seorang pejabat Iran yang mengatakan bahwa Tehran juga ingin melanjutkan pengayaan uraniumnya di wilayah negaranya sendiri. Untuk itu, kata McClellan, Gedung Putih meragukan bahwa kesepakatan itu akan mengatasi kekhawatiran AS dan negara-negara lainya.
Rusia mengatakan, dari hasil pembicaraannya dengan Iran, Iran menyatakan tidak akan menghentikan dan akan melanjutkan program nuklirnya sampai jajaran gubernur Internasional Atomic Energy Agency (IAEA) bertemua di Iran minggu depan. Pertemuan dengan IAEA itu kemungkinan akan mengarah pada proses penjatuhan sangsi oleh Dewan Keamanan PBB, yang memiliki otoritas untuk menerapkan sangsi pada Iran.
Menghadapi ancaman itu, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad sepanjang Senin (27/2) kemarin berusaha meyakinkan kembali negara-negara tetangganya tentang program nuklir Iran. Ahmadinejad mengatakan, negaranya adalah 'seorang tetangga yang baik' yang menginginkan stabilitas di wilayah sekitarnya.
"Kami ingin perdamaian, keamanan, kemajuan untuk semua negara di wilayah ini, khususnya negara-negara tetangga kami," katanya pada para wartawan dalam kunjungan singkat ke Kuwait.
"Sejarah membuktikan bahwa Iran adalah tetangga yang baik bagi negara-negara di sekitarnya. Kami hanya mengembangkan bahan bakar nuklir untuk keperluan damai," sambungnya. (ln/aljz)

http://www.eramuslim.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar